Jumat, 21 Desember 2012

Halaman 18

Setahun yang lalu aku tutup lembaran ke 16 dengan cerita manis di bawah hujan. Bener-bener nggak kerasa sekarang udah halaman ke 17 juga harus aku tutup. Cerita-cerita di dalamnya, ya tuhan akhir tahunku kali ini bener-bener manis. Rasanya masih belum rela aku harus menutup lembaran ke 17ku.
Jujur aja, entah aku nggak tahu tahun depan bakalan kayak gimana. Tuhan, aku punya beberapa permintaan di tahun 2013, boleh kan?
Tolong tambahkan tokoh itu sebagai peran utama untuk beradu peran denganku selama mungkin. Kemudian tolong berikan alur cerita terbaikmu, luluskan UNku, loloskan dan mudahkan testku januari besok. Berikan semua yang terbaik untuk tahun 2013 ini, Tuhan.
Aku selalu suka bulan terakhir di akhir tahun. Dimulai dari July-December. Terlalu banyak kebahagiaan yang turun beriringan hujan. Dan untuk itu semua aku bersyukur.
Selamat datang halaman ke 18, aku nggak mau berakhir di kamu. Semoga cerita-cerita yang kamu tulis jauh lebih manis daripada lembaran sebelumnya. Semoga segala yang terbaik ada di kamu, semoga kamu nggak membawa kesedihan apapun buat aku. Amin O:)

Rabu, 12 Desember 2012

galau akademis

Entah kenapa gue rasa kelulusan gue tahun ini semakin dipersusah aja. Takut sih, selama ini gue masih belom belajar maksimal. Gue takut gagal. SNMPTN tulis ditiadakan, well dari awal gue emang nggak begitu tertarik buat ikut. Denger-denger juga sih soalnya juga akan lebih susah dari tahun-tahun sebelumnya. Ditambah lagi ada 20 paket soal. Menurut gue itu nggak fair, gimana kalo ada siswa yg dapet soal yg gampang, itu jelas nggak fair kan buat siswa yang dapet soal susah?
Gue nggak suka sistem pendidikan di negara ini. Seakan-akan orang mau pinter malah dipersusah. Banyak larangan, terlalu banyak membebani siswa-siswanya tapi nggak menjadikan siswanya pinter. Bisa dilihatlah beberapa negara maju, gimana para pendidiknya,gimana sistemnya, gimana hasil siswanya. Kenapa nggak kita mencontoh sesuatu yang baik dari mereka buat memperbaiki sistem amburadul ini.
Ada lagi, Sistem pendidikan di negara gue yang masih memungut biaya. Ya, sebenernya karena biaya itubener-bener kelihatan jelas mana si miskin mana si kaya. Perbandingan absurd dimana siswa kaya tinggal scroling ipad,dibawa kesana sini. Sedangkan si miskin, mau ngerjain tugas harus jauh-jauh ke warnet dulu. Kayak ada tingkatan tahta yang nggak ngerti kenapa gue rasa itu nggak adil.
Ini protesan aja sih, nggak penting juga. Nggak usah dimasukin ati.